Reog Ponorogo adalah salah satu kesenian warisan leluhur
Indonesia yang sempat diklaim secara sepihak oleh negara Malaysia. Pengklaiman
ini sendiri sebetulnya terjadi karena kebudayaan tersebut dibawa oleh warga
Ponorogo yang datang dan menetap di Malaysia kemudian berkembang pesat disana,
dan pula jika ditinjau dari sisi sejarah, asal usul reog ponorogo memang lahir
dan berkembang di Indonesia lebih dulu. Untuk mengetahui asal-usul reog
Ponorogo lebih jauh, mari kita simak pembahasan berikut: Asal Usul Reog
Ponorogo Menurut cerita yang berkembang, asal usul Reog Ponorogo
dilatarbelakangi oleh kisah perjalanan Raja Kerajaan Bantarangin, yaitu
Prabu Kelana Sewandana yang tengah mencari calon permaisurinya pada tahun 900
Saka. Calon permaisuri tersebut dicari karena kabur dari kerajaan Bantarangin.
Calon permaisuri yang bernama Dewi Sanggalangit yang juga adalah putri kerajaan
Kediri ini kabur karena tidak ingin dijodohkan dengan sang Prabu Kelana.
Setelah perjalanan berhari-hari, Dewi Sanggalangit pun akhirnya ditemukan
disebuah goa ketika ia tengah bersemedi. Ketika diajak pulang untuk dinikahi,
putri Kediri tetap tak mau. Sang prabu pun merayunya dengan janji akan menuruti
segala apapun permintaan yang diajukan oleh sang calon permaisuri. Dari hasil
semedi, sang putripun mendapat wahyu agar memintakan sebuah kesenian baru yang
belum pernah ada sebelumnya dimana kesenian tersebut harus menggambarkan bahwa
sang calon permaisuri adalah memang orang yang benar-benar dicintai sang raja.
Setelah berpikir cukup keras berhari-hari, akhirnya sang prabu mendapat wahyu
dari Dewi Parwati untuk membuat seni pertunjukan berupa tarian menggunakan
barongan berupa reog. Reognya sendiri dibuat sangat besar dengan perlambangan
cinta berupa bulu burung merak dan kepala harimau. Bulu burung merak
melambangkan sang calon permaisuri dan kepala harimau melambangkan sang Prabu.
Tarian reog ponorogo kala itupun langsung dipertontonkan pada sang calon
permaisuri. Melihat tarian tersebut, sang calon permaisuri pu n sangat senang
dan berjanji mau dinikahi sang prabu asal tarian reog tersebut dipertontonkan
setiap tahun ketika memperingati hari pernikahan mereka. Sejak saat itulah reog
ponorogopun lahir. Cerita asal usul reog ponorogo tersebut berkembang di
masyarakat hingga kini. Kendati demikian, sebetulnya nama reog baru
diperkenalkan sejak tahun 1989. Sebelumnya reog dikenal dengan nama REYOG. Nama
tersebut diganti oleh Bupati Ponorogo Markum Singomedjo untuk tujuan propaganda
pembangunan. Nama REOG dipilih karena sangat cocok digunakan sebagai akronim
dari slogan resmi kabupaten ponorogo yaitu “Resik, Endah, Omber, Girang
gemirang”. Demikianlah cerita asal usul reog ponorogo yang dipercayai oleh
masyarakat sekitar sebagai awal lahirnya kesenian ini. Semoga cerita ini dapat
meyakinkan kita bahwa memang kesenian reog ponorogo memang benar-benar hasil
karya budaya leluhur tanah air Indonesia pada tempo dulu.
0 Comments